Beranda · Bahasa indonesia · Bahasa Sastra · Bahasa Daerah · Teknik Menulis · Sejarah Bahasa Indonesia ·

TATA TERTIB GURU


TATA TERTIB GURU



1.        Berkewajiban datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

2.        Berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang pancasila.

3.        Memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

4.        Mengadakan komunikasi tertutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

5.        Menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.

6.        Memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

7.        Secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

8.        Menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja, maupun dalam hubungan keseluruhan.

9.        Secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.

10.     Melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

11.     Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi.

12.     Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

13.     Memotivasi peserta didik dalam memanfaatkan waktu untuk belajar diluar jam sekolah.

14.     Memberikan keteladanan dalam meciptakan budaya membaca, budaya belajar dan budaya bersih.

15.     Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

16.     Mentaati tata tertib dan peraturan perundang-undangan, kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.

17.     Berpakaian yang menutup aurat bagi yang beragama Islam dan sesuai norma sosial masyarakat/norma kepatuhan bagi yang beragama lain.

18.     Merokok selama berada di lingkungan satuan pendidikan.


Artikel keren lainnya:

IKRAR GURU INDONESIA


IKRAR GURU INDONESIA



Ø  Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Ø  Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pembela dan pengamal Pancasila yang setia pada UUD’45

Ø  Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ø  Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.

Ø  Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap Bangsa, Negara serta kemanusiaan.

Artikel keren lainnya:

Kode Etik Guru Indonesia


Kode Etik Guru Indonesia




Ø  Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila.

Ø  Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

Ø  Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

Ø  Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.

Ø  Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.

Ø  Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya.

Ø  Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalamhubungan keseluruhan.

Ø  Guru bersama-sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengabdiannya.

Ø  Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.


Artikel keren lainnya:

Pengertian Resensi


Materi Resensi

                                  Resensi ialah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak.
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
a. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
c. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
d. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan

Unsur-unsur Resensi

1. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik memberikan nilai lebih tersendiri.
2. Identitas Buku
Identitas  buku dapat dilakukan sebagai berikut:
-Judul buku;
-Pengarang;
-Penerbit; Nomor buku
-Tahun terbit beserta cetakannya;
-Harga buku;
3. Isi Resensi Buku
Bagian ini berisi mengenai sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.
4. Kelebihan dan kekurangan buku
Bagian yang berisi tentang kelebihan ataupun kekurangan dari buku yang diresensi bias berupa ketebalan buku, gambar atau cover buku menarik,, dan lain sebagainya.
5. Penutup Resensi Buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Informatif, disini resensi disampaikan secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
  2. Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau bab nya.
  3. Kritis, yaitu resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi resensi biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.
Tujuan Resensi
Perlu kita ketahui bahwa tujuan resensi diantaranya sebagai berikut:
  • Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di resensi.
  • Memberikan gambaran kepada pembaca dan penilaian umum dari sebuah karya secara ringkas.
  • Memberikan masukan kepada penulis berupa kritis dan saran terhadap isi, substansi, cara penulisan buku.
  • Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
  • Menguji kualitas buku dan membandingkan terhadap karya lainnya.
Manfaat Resensi
1. Bahan Pertimbangan
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.

2. Sarana Promosi Buku
Buku yang di-resensi biasanya adalah buku baru yang belum pernah di-resensi. Sehingga dengan melakukan hal ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku sehingga terkenal dan banyak terjual.

3. Pengembangan Kreativitas
Seperti yang kita ketahui bahwa semakin sering menulis semakin baik tingkat keahlian kita, sehingga dengan rajin meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan kreativitas menulis.

v  Komponen yang dapat dibahas dalam menyusun resensi novel adalah sebagai berikut.
a. Tema
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
b. Alur Cerita
Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita itu?
c. Penokohan
Bagaimana pengarang memberi (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya? Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
d. Sudut Pandang
Sudut pandang apa yang dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita? 
Adakah keunikan sudut pandang dalam cerita?
e. Latar Cerita
Bagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan 
peristiwa?
f. Nilai-nilai
Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai baru yang dikembangkan?
g. Bahasa dan Gaya Cerita
Bagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor, serius, atau sinisme?
h. Pengarang
Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya? 
Bagaimana kreativitasnya?

Dalam sebuah resensi tidak semua cerita tersebut diulas oleh penulis. Biasanya penulis hanya memilih aspek yang dianggap paling menarik. Pertimbangan tentang kemenarikan itu bersifat relatif subjektif. Oleh karena itu, resensi novel itu bersifat subjektif pula.
Jika anda telah membaca novel secara keseluruhan, hal-hal yang harus dicatat untuk membuat resensi bisa mengikuti cara seperti yang telah dikemukakan di atas, atau mengikuti cara berikut.
a. Memberitahukan kepada masyarakat akan terbitnya buku baru dengan menginformasikan data-data, seperti judul novel, pengarang, penerbit, dan jumlah halaman.
b. Menginformasikan jenis novel, tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita, nilai-nilai, bahasa dan gaya cerita, reputasi pengarang, dan latar belakang penerbitan.
c. Menyampaikan tujuan penulisan atau ringkasan novel.
d. Menegaskan keunggulan dan kelemahan novel, apakah bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Apakah novel itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak, bernilai bagi masyarakat atau tidak, dan seterusnya.
Kiat Praktis Menulis Resensi Buku 
Resensi adalah tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan sebuah karya baik yang berupa buku maupun yang berupa karya seni. Tulisan ini biasanya dimuat di media cetak seperti koran, majalah, atau tabloid. Dilihat dari segi isinya terdapat berbagai macam resensi, antara lain resensi buku, resensi novel, resensi buku kumpulan cerpen, resensi film, resensi, patung, dan sebagainya.
Penulis resensi adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang bidang yang diresensi dan memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah karya secara kritis sehingga dapat menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari karya yang diresensi.
Resensi dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang sebuah karya sehingga pembaca mengetahui apakah karya yang diresensi itu merupakan karya yang bermutu atau tidak. Resensi akan sangat bermanfaat apabila karya yang diresensi relatif masih baru. Semakin baru karya yang diresensi, semakin baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca segera mengetahui apakah karya itu layak untuk dinikmati atau tidak.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
a. Tahap Persiapan meliputi:
 Membaca contoh-contoh resensi;
 dan Menentukan buku yang akan diresensi.
b. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
 Membaca buku yang akan diresensi;
 Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
 Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi.
c. Tahap Penulisan meliputi:
 Menuliskan identis buku;
 Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya ); Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
 Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya. Membuat judul resensi.
Catatan:
Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi.
Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi yaitu dengan cara membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh pengarang yang sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun bahasanya (untuk novel meliputi semua unsur intrinsiknya);
Mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal yang tidak disukai dari buku tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.

D.  Prosedur Pembelajaran

     1. Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematika sebuah resensi
 Seperti halnya teks pada umumnya bahwa setiap teks pasti memiliki sistematika masing- masing. Untuk bisa membandingkan dua resensi yang berbeda terlebih dahulu kita harus memahami isi dan strukturnya. Hal-hal yang bisa kita jadikan acuan perbandingan adalah struktur kedua teks yang meliputi;

a.       judul resensi;
b.      identitas buku yang diresensi;
c.       pendahuluan (yang berkaitan dengan kepengarangan);
d.      inti/isi resensi;
e.       keunggulan buku;
f.       kekurangan buku; dan
g.       penutup.

Artikel keren lainnya:

Dongeng si Kancil dan Rubah Yang baik Hati



Suatu hari, musim dingin berlangsung sangat lama. Gudang makanan sudah mulai habis. Namun, tidak untuk sang Rubah. Ia hanya memiliki makanan untuk hari ini dan besok saja. Sang Rubah pun mempunya dua orang anak.  Mereka hidup bahagia.Anakku, semoga besok hari cerah. Sehingga aku dapat mencari makanan yang banyak untuk kalian.’’ Ujar ibu Rubah.
Mendengar hal itu, Kancil yang berada disana pun ikut mengangguk seperti kedua anaknya. Kancil bertetangga dengan Rubah, sehingga ia selalu berkunjung kerumahnya.
Benar sekali, persediaan makananku pun sudah hampir habis. Semoga saja besok kita dapat mencari makanan bersama-sama.’’ Jawab Kancil.
Akhirnya, Rubah pun membuatkan secangkir teh. Namun, sang Rubah malah menatap jendela sangat lama. Kancil pun heran melihatnya. ‘’ Hei teman, apa yang sedang kau lihat?’’ Tanya Kancil.
’ Aku sedang melihat Jerapah yang sedang kedinginan. Aku sangat kasihan kepadanya, ia terlihat kepalaparan. Kemarin, aku melihatnya mencari makanan.’’ Ujar Rubah.
Sang Rubah pun akhirnya keluar dan memanggil Jerapah untuk datang kerumahnya. Ia pun membuatkan secangkir teh untuk Jerapah karena seluruh badanya basah kuyup ‘’ Waaah, teh ini sangat enak.’’ Ujar Jerapah.
‘’ Apa yang sedang kau lakukan diluar sana? Cuaca saat ini sangat buruk.’’ Uja Rubah.
‘’ Aku sudah kehabisan makanan, aku pergi keluar untuk mencari makanan. Namun, karena musim dingin sangat panjang. Aku kesulitan mencari makanan.’’ Jawab Jerapah mengeluh.
Mendengar yang dikatakan Jerapah, Rubah pun langsung masuk ke dalam dapur dan membawa piring yang berisi makanan. Namun, Kancil kaget. Karena ia tahu bahwa makanan yang diberikan kepada Jerapah adalah makanan terakhir, yang dimiliki oleh Rubah. Pada awalnya ia ingin menanyakan hal tersebut. namun, ia mengurungkan niatnya.
‘’ Makanlah Jerapah!’’ ujar Rubah.
Jerapah sangat senang dan langsung melahap makanan yang diberikan oleh Rubah. Setelah hujan mulai reda Jerapah pun berpamitan dan mengucapkan terimakasih atas kebaikkan Rubah. Namun, keesokkan harinya. Hujan masih turun dengan deras. Persediaan makanan Rubah sudah habis. Ia pun memaksakan diri dan bersiap untuk mencari makanan. Tiba-tiba, seekor Burung Bangau datang memberikan kiriman yang dikirimkan oleh kakak sang Rubah yang tinggal di seberang hutan selatan. Begitu dibuka, ternyata isinya adalah persediaan makanaan selama dua minggu kedepan. Rubah sangat senang, ia pun langsung memanggil Kancil untuk datang kerumahnya dan makan bersama.
‘’ Kancil, setiap kebaikkan yang kita lakukan pasti akan membuahkan hasil.’’ Ujar Rubah.
Mendengar hal itu, Kancil hanya terdiam. Ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari kebaikkan sang Rubah. Ia pun berjanji akan belajar untuk berbuat baik dan berbagi dengan binatang lainnya.
Pesan moral dari Dongeng Sikancil Dan Rubah Yang Baik Hati (Fabel) adalah perbuatan baik akan mendapatkan balasan kebaikan, sedangkan perbuatan buruk akan mendapatkan balasan berupa hal yang buruk juga.

Artikel keren lainnya:

Pengertian Karya Ilmiah dan susunan Penulisan tahpan kedua



Bab I Pendahuluan
      1.Latar belakang masalah
                  Uraian singkat,jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah untuk menjelaskan alasan2 teoritik serta faktual mengapa permasalahan tersebut perlu dijawab  melalui kegiatan peneltian.yang dimaksud alasan otentik adalah penjelasan secara konseptual aspek teori dari masalah penelitian,apakah masih urgent  dan relevan serta untuk mengetahui sejauh mana penelitian yang dilakukan itu memberikan pilihan jawaban,Alasan Faktual adalah alasan yang mencakup dukungan data,informasi dan fenomena yang memperkuat adanya suatu kesimpulan bahwa salah satu penbelitian tersebut sangat fleksibel serta berbobot untuk diteliti.
      2.Rumusan masalah
                  Pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari pernyataan umum dari masalah peneltian,sebagaimana tercantum dalam latar belakang masalah.rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk pertanyaan yang dapat dioperasikan dalam suatu peneltian.
      3.Tujuan penelitian
      Adalah uraiuan singkat serta jelas tetntang tujuan apa yang hendak dicapai dalam peneltian tersebut.   Contoh Masalah”Sejauh mana masyarakat memahami arti demokrasi di era reformasi inio”maka tujuannya adalah untuk mengetahui sejauhmana masyarakat memahami arti demokrasi saat ini.
      4.Manfaat penelitian
                  Uraian tentang hasil karya ilmiah apa saja yang diunggulkan dan dapat disumbangkan dari hasil penelitian.
Bab II Kerangka teori
      1.Landasan teori
                  Adalah seperangkat konstrak atau konsep batasan dan proposisi yang dapat menyajikan suatu pandangan sistematis,tentang fenomena dalam peneltian dengan merinci hubungan2 antar variable yang bertujuan menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.teori ini dipakai harus mampu menuntun penliti untuk menjawab permasalahan penelitian berdasarkan data yang diperoleh di lapangan.
      2.Hipotesis penelitian
                  Adalah kesimpulan sementara kerangka pemikiran seorang peneliti.Hipotesis biasnya berbentuk pernyataan yang terdiri dari 2 variable atau lebih yang menyatakan hubungan sebab akibat.Hipotesa dianggap sebagai kesimpulan sementara yang dihasilkan dari renungan2 atas dasar pertimbangan yang masuk akal
Bab III Metode penelitian
      1.jenis peneelitian
a. Ditinjau dari tujuan dasarnya
·     Penelitian dasar
·     Penelitian terapan
b.Ditinjau dari tempat pelaksanaan penelitian
·     Peneltian lapangan
·     Tes laboratorium
·     Penelitian perpustakaan
c.Ditinjau dari tujuan umumnya
·     Penelitian Eksploratif
·     Penelitian Developmental
·     Penelitian Verifikasi
d.Ditinjau dari sifat2 masalahnya
·     Penelitian historis
·     Penelitian Deskriptif
·     Penelitian Perkembangan
·     Penelitian Kasus
·     Penelitian Korelasi
·     Penelitian Kausal2 koperatif
·     Penelitian eksperimental sungguhan
·     Penelitian eksperiment semu
·     Penelitian tindakan
e.Ditinjau dari luang lingkup pengujiannya
·     Penelitian deskriptif
·     Penelitian study kasus
·     Penelitian Hipotesis
      2.Definisi konsep dan Operasional Vaqriable
                  Definisi konsep adalah konseptual tentang variable penelitian sedangkan definisi operasional variable yang berisi penjelasan secara sistematik dan operasional tentang bagaimana mengukur variable penelitian.
      3.Populkasi dan sampel penelitian
                  Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti sedangkan sampel adalah sebagian subjek penelitian yang dijadikan penelitian
      4.jenis,sumber dan teori pengumpulan data
                  Uraian lengkap dan jelas tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian,serta bagaimana cara mengumpulkan data tersebut.
      5.tehnik analisis/pengujian data
                  Penjelasan tentang bagaimana caranya pengolahana serta penganalisisan data penelitian dilakukan.
Bab IV Pembahasan penelitian
      1.gambaran umum objek peneltian
                  Uraian secara umum objek penelitian yang akan diteliti
      2.Deskripsi hasil penelitian
                  Uraian hasil penelitian berdasarkan hasil data yang diperoleh dari lapangan.
      3.pengujian hipotesis
                  Uraian pemaparan data yang diperoleh dari lapangan penelitian untuk menguji apakah data yang didapat itu mendukung hipotesis yang ada atau tidak.jika mendukung berarti diterima jika tidak berarti sebaliknya
      4.interpelasi hasil pengujian hipotesis
Bab V Penutup
      1.daftar pustaka
·     Kesimpulan
·     Saran
      2.Lampiran            - lampiran.

Cara pengetikan
A.Bilangan dan Satuan
·     Pengetikan bilangan dan satuan harus ditulis dengan angka
B.Spasi Baris
·     Spasi bisa Double atau 1,5
C.Batas Tepi
·     Top 40 Bottom 30 Left 40 Right 30
D.Alenia baru
·     Penulisan alenia baru pada karya ilmiah diukur dari sisi kiri batas garis kertas dengan masuk 5 digit
E.Pengisian ruangan
·     Pada prinsipnya ruangan yang tersedia pada lembar kertas yang sudah diberi garis batas halaman
Fkomponen
·     Judul karya ilmiah harus ditulis dengan huruf kapital semua,pada akhir kalimat judul tidak perlu diberi titk
·     Subjudul Penulisan ini menggunakan huruf yang sama dengan judul,tetapi ukurannya lebih kecil
·     Anak judul pada umumnya dalam naskah
·     Perincian kebawah                                                                                                                                                                                                                                                                                 
      Bahasa yang dipakai dalam menulis karya ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ini harus menggunakan bahasa indonesia yang baku dengan
Memperhatikan kaidah serta ejaan yang sudah disempurnakan
·      Mengawali kalimat jangan menggunakan penampilan orang pertama atau orang kedua seperti aku,engaku,saya ,kami dsb tetapi disusun dengan kalimat yang pasif,kecuali ucapan terima kasih
·     Penggunaan istilah harus memakai istilah yang sudah di-indonesiakan.dalam keadaan terpaksa hartus memakai istillah asing maka istilah tersebut harus diberi garis bawah atau dicetak miring
·     Gunakanlah kata penghubung,kata depan,awalan dan akhiran dengan tepat
·     Penulisan daftar isi harus disusun menurut abjad dari nama2 pengarang bnuku yang dijadikan daftar pustaka.khusus untuk pengarang asingh,nama keluarganya didahulukan.jika tidak ada nama pengarang bisa dimasukkan nama lembaga atau nama dari judul karangan tersebut

Artikel keren lainnya: